Jumat, 14 Juni 2013

2nd day story in Singapore (Shopping till drop story)






Perjalanan hari ke-2.
Program : Shopping till drop…!!!
Beberapa tempat yang menjadi pertimbangan (hasil browsing) : Bugis, Mustafa, Geylang, Chinatown, Orchard (tempat terakhir langsung dicoret dari daftar, karna menurut kabar burung, liat harga barang2 di sana qta langsung drop..:D. kalo cuman buat window shopping sih, boleh). Menurut mbah gugel, shopping center yang buka 24 jam adalah Mustafa center. Maka pagi itu, Kami memutuskan pergi ke sana, sekaligus cari sarapan.
Maka sekitar pukul 9 pagi (kalo ga salah inget, yang artinya suasananya seperti pukul 8 pagi di Indonesia) jadi lah kami menginjakkan kaki di MC. Langsung tengak tengok, tolah toleh sana sini cari warung makan, yang ada di pinggir-pinggir jalan di sekitar. Pilah-pilih, hampir masuk ke warung makan (boleh ya dibilang gini, secara, dibilang resto, ga masuk kategori juga, atau café, atau kedai makan, terserah mau dibilang apa) yang menyediakan pork. Panteess, pandangan orang2 yang lagi makan di situ agak aneh. Pas liat pilihan menu yang tertampang di atas pintu, baru deh ngeh, sekaligus ngeh dengan bau khas nya. Dan sejak itu, jadi sensitive terhadap segala macam bau ini.
Akhirnya kami terdampar di warung makan India, Maa Raaj (kalo ga salah), yang pas liat pilihan menu, langsung familiar dengan makanannya, dan label halal yang tertampang dengan jelas. Asyiknya di Singapura, Halal atau tidaknya, mereka dengan fair kasih tau.
Kami makan, menikmati pesanan masing2, sambil (sok) buka peta, meski tetep ga ngerti juga, karna dari dulu ga bakat baca peta, dan merundingkan, kemana kami akan melangkah selanjutnya (jiiaahh bahasakuu..)
Waktu sedang menikmati makan (ujung2nya ketemu nasgor jugaa..haaa), ada seorang ibu, berjilbab, tipikal wajah khas Indonesia kebanyakan, yang kami fikir beliau dari Indonesia, merasa sebangsa setanah ait setumpah darah, kami pun senyum pada nya.
Kami tanya, ternyata beliau warga negaga Singapura asli, melayu, yang langsung excited waktu kami bilang, bahwa kami berasal dari Indonesia.
Cerita punya cerita nih, ternyata, menantu nya berasal berasal dari Indonesia, tepatnya, Indramayu.. Kemudian, dengan gaya2 ibu kebanyakan(gaya khas rumpi dan penuh semangat itu loh), mak cik cerita, kalo mak cik ingin anaknya pisah dengan sang menantu, karna menantu tersebut memakai black magic (ini cerita dia loo) untuk memikat anaknya, dan mengambil harta anaknya. Jadi geli, sekaligus simpati, ketemu makcik2 rumpi di sini, di luar Indonesia, diiringi tatapan mata India pak Cashier, yang entah kenapa, bolak-balik aja, mondar-mandir keluar masuk kedai (kami makan di meja luar), dan berdiri di sekitar kami.

Dari mak cik ini juga, kami disarankan belanja di Geylang, kalau mau cari oleh2. Mengingat waktu, setelah menunjukkan simpati kami pada beliau, kami pun pamit, dan memutuskan pergi ke Geylang setelah hunting di Mustafa.
Kesan awal yang di dapat, Mustafa tuh mirip supermarket kebanyakan, atau semacam Carrefour. Lalu, kamu ke lantai dasar, tempat barang elektronik, yang gila2an murahnya. Pantes aja barang2 black market dari Singapura, atau Malay, bisa super murah. Dan untungnya, saya menemukan CD, yang isi nya soal2, dan pelajaran bahasa Jerman. Wuuiihh, serasa ngeliat emas permata lah saya, :D. naik satu lantai, isi nya, semua nya emas, dengan berbagai macam bentuk, motif, dan ukuran. Hanya bisa terganga di sini, hehe..
Karna unexpected, tidak seperti yang kami cari, bukan barang seperti ini yang kami ingini, kami pun melanjutkan perjalanan ke Geylang, sesuai saran mak cik, tanpa tau, tempat seperti apa yang akan kami temui. Ternyata, Geylang tuh super panjang, dan bukan surga belanja. Atas saran pak Sopir, kami pergi ke kampong melayu. Tempat nya tuh, mirip-mirip pasar 16 nya Palembang, atau Bringharjo nya Jogja, tapi lebih sepi. Isinya, barang-barang macam keperluan rumah  tangga, baju2 kurung, jilbab dan kawan2nya. Lagi2, bukan ini yang kami ingini.
Waduuh, dikejar waktu nih. Hari mulai terik, laper, capek, tapi belum ada satu pun barang yang dipesan, dicari, didapat. Paniikk…!!! Mulai tanya sana-sini, teman2 di Indo, yang menyarankan untuk pergi ke Chinatown.
Pfiiuuhh, akhirnya..!! yang kayak gini nih yang kami cari..!! dari tadiii cobaa..!! hahaha..
Karna cacing2 sudah memanggil, sudah berteriak, dan seperti biasa, akan mengganas kalau kelaparan, makan dulu lah kami. Ketemu plang Mcdi, berjalan menuju ke sana, dan masih berharap ketemu nasi..(mano ado..!!). Menyerah, ga ketemu nasi, makan apa yang ada saja lah.. Lapeerr…!!
Singkat kata bin cerita, kami menemukan apa yang kami mau, shopping till drop, maksudnya, bener2 drop, sampai bingung, masih bisa melanjutkan hidup ga yaa besoook..?? untung masih ada uang yang di tinggal di koper, kalau tidak, habiislaaahh…
Hari udah beranjak sore, urusan belanja-belanji selesai, lelah, penat, belum sholat, kami pun pergi ke Sultan Mosque.
Haru rasanya, berada dalam mesjid, di negeri orang, bertemu sesama muslim, sesama saudara, yang entah dari mana asalnya, dan berbagi senyum. Benar-benar pencerahan. Subhanalloh.
Tidak ada rencana pasti setelahnya. Hanya ingin menikmati sisa sore, jalan2 di sekitar mesjid, kemudian duduk2, melihat orang2 berjalan lalu lalang, yang kembali disuguhi pemandangan yang memukau, matahari terbenam, lampu jalan mulai benderang, dan latar mesjid bersejarah dibelakangnya. What a romantic view.. (romantis darimanaa cobaa..??) begitu azan magrib menggema, hampir semua toko di sekitar tutup, dan satu persatu penghuni nya beranjak, mengikuti ajakan muazin..
Lalu, kami pun melanjutkan perjalanan kami, hanya ingin menikmati malam, bersantai, menyusuri jalanan, menyesapi suasana, yang tokonya kebanyakan masih tutup, melewati counter wardah, dan wajah familiar Indonesia yang tersenyum…
Dan melewati cafe2, yang namanya muncul di browsing internet, atau toko2 karpet India, yang entah kenapa, pelayannya keliatan mirip artis India, yang tatapan dan senyumannya sebanding dengan harga karpetnya.. (hahaha… guanteeng book..!!)
Terakhir, kami duduk di pinggir jalan (di kursi loh), melepas penat. Sekitar pukul 9 malam, kami pulang, kembali, dengan hati puas..




Tidak ada komentar: